TIMES RAJAAMPAT, JAKARTA – Pemerintah menjamin bahwa program digitalisasi Sekolah Rakyat berjalan secara merata, bukan cuma perkotaan tetapi termasuk bagi siswa di wilayah pelosok dan daerah terluar Indonesia.
Hal itu diutarakan Wakil Menteri Sosial RI (Wamensos RI) Agus Jabo Priyono saat dikonfirmasi di sela penyerahan bantuan korban kebakaran di Pasar Senen Dalam, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Ia mengungkapkan bahwa program tersebut, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, agar semua sekolah termasuk Sekolah Rakyat, sudah berbasis teknologi informasi demi menunjang pendidikan unggul.
“Ada TV digital dan juga laptop. Targetnya satu anak, satu laptop, dari tingkat SD sampai SMA Sekolah Rakyat. Kami harapkan di akhir September ini semua sudah beres,” kata Wamensos.
Menurutnya, Presiden Prabowo akan meresmikan Sekolah Rakyat rintisan tahap pertama ini pada Oktober 2025. Oleh karena itu seluruh kebutuhan belajar, termasuk seragam, perlengkapan sekolah, serta perangkat digital, harus dipastikan siap sebelum peresmian.
"Pemerataan distribusi laptop menjadi prioritas agar tidak ada anak yang tertinggal dari perkembangan zaman. Distribusinya akan merata, jadi semua akan mendapatkan fasilitas yang sama,” ujar Wamensos.
Selain digitalisasi, Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pemerintah daerah (pemda) juga sedang menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat permanen.
Menurutnya, saat ini evaluasi harian dilakukan untuk memastikan sarana-prasarana, asrama, dan proses belajar mengajar di sekolah rintisan berjalan baik.
“Evaluasi ini untuk memastikan semuanya lancar, mulai dari teknis, guru, sampai fasilitas. Kita ingin begitu diresmikan Presiden, semua kebutuhan Sekolah Rakyat sudah lengkap,” kata Wamensos.
Program Sekolah Rakyat dirancang oleh pemerintah sebagai pusat pendidikan, sekaligus juga sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu
Hingga kini sudah beroperasi 100 Sekolah Rakyat rintisan tahap pertama di berbagai daerah. Pemerintah melalui Kemensos sebagai pelaksana teknis menargetkan pada tahun ajaran 2025/2026 jumlahnya bertambah menjadi 165 sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA/sederajat.
Sekolah Rakyat tersebut diproyeksikan mampu menampung 15.895 siswa, dengan dukungan 2.407 guru serta 4.442 tenaga pendidik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemerintah Jamin Fasilitas Digital untuk Sekolah Rakyat Merata Hingga Pelosok
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |