TIMES RAJAAMPAT – Dalam Islam, terdapat berbagai jenis shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan guna menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, di antara sekian banyak shalat sunnah, muncul pertanyaan mengenai mana yang lebih utama antara shalat sunnah ba’diyah Isya dan shalat sunnah tarawih.

Berdasarkan keterangan para ulama, shalat sunnah rawatib—termasuk shalat sunnah ba’diyah Isya—memiliki keutamaan yang lebih tinggi dibandingkan shalat tarawih. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Iqna’ karya Al-Khathib Asy-Syirbini:

وَأفضل الْقسم الَّذِي لَا تسن فِيهِ الْجَمَاعَة الْوتر ثمَّ رَكعَتَا الْفجْر وهما أفضل من رَكْعَتَيْنِ فِي جَوف اللَّيْل ثمَّ بَاقِي رواتب الْفَرَائِض ثمَّ الضُّحَى ثمَّ مَا يتَعَلَّق بِفعل غير سنة الْوضُوء كركعتي الطّواف وَالْإِحْرَام والتحية وَهَذِه الثَّلَاثَة فِي الْأَفْضَلِيَّة سَوَاء وَالْقسم الَّذِي تسن الْجَمَاعَة فِيهِ أفضل من الْقسم الَّذِي لَا تسن الْجَمَاعَة فِيهِ نعم تفضل راتبة الْفَرَائِض على التَّرَاوِيح.

"Shalat sunnah yang paling utama yang tidak disunnahkan berjamaah adalah shalat witir kemudian dua rakaat fajar (qabliyah Subuh). Kedua shalat ini lebih utama daripada dua rakaat shalat malam, kemudian shalat-shalat rawatib lainnya, kemudian shalat Dhuha, kemudian sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan selain shalat sunnah wudhu seperti shalat sunnah dua rakaat thawaf, ihram, dan tahiyyatul masjid. Tiga jenis shalat ini keutamaannya sama. Dan shalat sunnah yang disunnahkan berjamaah lebih utama daripada shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah, namun shalat sunnah rawatib lebih utama daripada shalat tarawih." (Al-Khathib Asy-Syirbini, Al-Iqna', juz 1 hal. 118)

Dari sini dapat dipahami bahwa meskipun shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan dan memiliki keutamaan karena disunnahkan berjamaah, shalat sunnah rawatib tetap memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam skala keutamaan.

Urutan Keutamaan Shalat Sunnah

Penjelasan lebih lanjut tentang urutan keutamaan shalat sunnah juga disebutkan dalam kitab Tuhfatul Habib 'Ala Syarhil Khathib karya Al-Bujairami:

أَفْضَلُ النَّفْلِ صَلَاةُ عِيدِ الْأَضْحَى، ثُمَّ الْفِطْرُ، ثُمَّ كُسُوفُ الشَّمْسِ، ثُمَّ خُسُوفُ الْقَمَرِ، ثُمَّ الِاسْتِسْقَاءُ، ثُمَّ الْوِتْرُ، ثُمَّ بَقِيَّةُ الرَّوَاتِبِ الْمُؤَكَّدَةِ، ثُمَّ الرَّوَاتِبُ غَيْرُ الْمُؤَكَّدَةِ، ثُمَّ التَّرَاوِيحُ، ثُمَّ الضُّحَى، ثُمَّ رَكْعَتَا الطَّوَافِ، ثُمَّ التَّحِيَّةُ، ثُمَّ الْإِحْرَامُ، وَقِيلَ: الثَّلَاثَةُ سَوَاءٌ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ، ثُمَّ سُنَّةُ الْوُضُوءِ، ثُمَّ النَّفَلُ الْمُطْلَقُ فِي اللَّيْلِ ثُمَّ فِي النَّهَارِ.

"Shalat sunnah yang paling utama adalah shalat Idul Adha, kemudian Idul Fitri, kemudian shalat gerhana matahari, kemudian gerhana bulan, kemudian shalat istisqa (minta hujan), kemudian witir, kemudian shalat rawatib yang muakkadah dan rawatib yang tidak muakkadah, kemudian tarawih, kemudian Dhuha, kemudian dua rakaat fajar, kemudian tahiyyatul masjid, kemudian shalat sunnah ihram." (Al-Bujairami, Tuhfatul Habib 'Ala Syarhil Khathib, juz 1 hal. 429)

Dari keterangan ini, terlihat bahwa shalat sunnah rawatib, termasuk ba’diyah Isya, berada di atas shalat tarawih dalam hal keutamaan. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang ingin mengoptimalkan ibadahnya, sebaiknya tidak meninggalkan shalat sunnah rawatib, terutama yang muakkadah (sangat dianjurkan), termasuk shalat ba’diyah Isya.

Secara ringkas, shalat sunnah rawatib seperti ba’diyah Isya memiliki keutamaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan shalat tarawih.

Meskipun shalat tarawih memiliki pahala besar terutama ketika dikerjakan secara berjamaah di bulan Ramadan, namun dari segi keutamaan, shalat sunnah rawatib tetap lebih utama. Oleh karena itu, bagi yang ingin mendapatkan keutamaan lebih, sebaiknya tetap menjaga shalat sunnah ba’diyah Isya sebelum melaksanakan shalat tarawih. (*)