https://rajaampat.times.co.id/
Berita

Gus Nasrul: Idul Adha Harus Jadi Tamparan bagi Pejabat Serakah dan Sombong

Minggu, 08 Juni 2025 - 23:40
Gus Nasrul: Idul Adha Harus Jadi Tamparan bagi Pejabat Serakah dan Sombong Gus Nasrul, saat khutbah Idul Adha yang digelar di Masjid Polres Jepara, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025). (FOTO: Gus Nasrul for TIMES Indonesia)

TIMES RAJAAMPAT, JEPARA – Dr KH Nasrulloh Afandi, Lc, MA atau yang akrab disapa Gus Nasrul menegaskan bahwa momentum Hari Raya Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, melainkan panggilan moral dan spiritual untuk menyucikan hati dan membenahi orientasi hidup, khususnya bagi para pejabat publik.

Hal tersebut ditegaskan Gus Nasrul dalam khutbah Idul Adha yang digelar di Masjid Polres Jepara, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025).

“Idul Adha adalah cermin untuk seluruh unsur bangsa, terutama para pejabat publik. Ini momentum strategis untuk mencampakkan sifat egoistis, baik pribadi, keluarga, maupun golongan politik. Sudah saatnya reorientasi diri dilakukan dengan meneladani Nabi Ibrahim AS,” tegas Gus Nasrul yang juga Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru NU.

Khutbah bertema “Idul Adha Pijakan Strategis Pejabat Publik Membangun Bangsa” itu disampaikan di hadapan ratusan jamaah yang terdiri dari personel kepolisian, keluarga mereka, serta warga sekitar Mapolres Jepara.

Menurut Wakil Ketua Komisi Kerukunan Antarumat Beragama MUI Pusat tersebut, pejabat publik harus berhenti mengejar kepentingan pribadi dan mulai berpikir untuk kepentingan rakyat.

“Idul Adha ini adalah tamparan bagi pejabat yang serakah dan sombong. Yang hanya menjadikan jabatan sebagai alat memuaskan ambisi pribadi dan kelompok, padahal itu adalah amanah,” tutur Gus Nasrul lantang.

Kurban Sejati dan Teladan Nabi Ibrahim

Lebih jauh, Gus Nasrul menekankan bahwa kurban sejati adalah pengorbanan terhadap sesuatu yang paling dicintai, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim saat diperintahkan untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.

“Bayangkan, setelah bertahun-tahun menanti, Nabi Ibrahim baru saja dikaruniai putra. Namun ketika Allah perintahkan menyembelihnya, ia tidak menolak. Ini bentuk keikhlasan dan ketundukan luar biasa kepada kebenaran,” ungkap Gus Nasrul, alumnus Pesantren Lirboyo dan doktor Maqashid Syariah Universitas Al-Qurawiyin, Maroko.

Dalam konteks kekinian, lanjutnya, sikap seperti ini bisa diwujudkan melalui pengorbanan ambisi pribadi demi kebaikan bersama.

“Di ruang publik kita ini, banyak pejabat justru mengorbankan rakyat demi mengejar kekuasaan. Bahkan tak segan mengklaim sebagai pejuang rakyat, padahal yang dibela hanya kelompoknya sendiri,” kritiknya.

Ia juga mengutip ulasan langka dari Syeikh Tohir bin Asyur dalam tafsir At-Tahrir wat-Tanwir, yang menegaskan bahwa perintah Allah kepada Nabi Ibrahim adalah ujian keimanan, bukan syariat penyembelihan literal. “Ini sangat jarang dikaji, padahal sarat makna spiritual dan sosial,” jelas Gus Nasrul.

Panggilan Moral untuk Reorientasi Bangsa

Menghadapi situasi bangsa yang menurutnya makin krisis moral, Gus Nasrul mengajak seluruh elemen untuk menjadikan Idul Adha sebagai titik tolak reorientasi moral bangsa.

“Bukan zamannya lagi mengorbankan kebenaran demi kursi atau proyek. Mari kita sembelih ambisi pribadi kita, demi keadilan sosial, pendidikan, ekonomi yang merata, dan kebebasan berpikir yang bertanggung jawab,” serunya.

Ia menyayangkan makin langkanya jiwa sosial dan gotong royong di tengah masyarakat. “Yang kuat malah mengorbankan yang lemah, dijadikan tumbal ambisi. Padahal, hakikat kurban adalah memberi, bukan mengambil,” ujar pengasuh Pesantren Balekambang, Jepara, itu.

Pemotongan Hewan Kurban di Polres Jepara

Setelah salat dan khutbah Idul Adha, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban oleh jajaran Polres Jepara. Wakapolres Jepara, Kompol H. Edy Sutrisno, memimpin prosesi penyembelihan tujuh ekor sapi dan empat ekor kambing.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para kasat, kabag, kapolsek, dan anggota Polres Jepara.

“Kami berharap semangat berbagi ini bisa mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat,” ujar Kompol Edy di sela kegiatan.

Dengan semangat kurban, Gus Nasrul berharap pejabat publik mulai mengedepankan nilai-nilai keteladanan dan keikhlasan dalam melayani masyarakat. “Jika ini terwujud, maka Idul Adha akan menjadi pijakan strategis reorientasi total moral bangsa kita yang kini makin akut,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Rajaampat just now

Welcome to TIMES Rajaampat

TIMES Rajaampat is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.