https://rajaampat.times.co.id/
Berita

Selain 41 Warga Sipil Gaza, Israel Juga Membunuh Lima Warga AS di Lebanon

Senin, 22 September 2025 - 09:12
Selain 41 Warga Sipil Gaza, Israel Juga Membunuh Lima Warga AS di Lebanon Mobil yang ditumpangi keluarga Shadi warga Lebanon berkebangsaan Amerika Serikat yang hancur usai dibom Israel di kota Bint Jbeil, selatan Sungai Litani, Lebanon. (FOTO: Arab News)

TIMES RAJAAMPAT, JAKARTA – Seperti seolah dunia tanpa hukum, Israel dengan seenaknya membunuh manusia di mana-mana. Minggu (21/9/2025) kemarin mereka membunuh 41 orang di Gaza dan membunuh lima  warga Lebanon berkebangsaan Amerika Serikat.

Negara paling haus darah yang didukung penuh Amerika Serikat ini pada hari ke-717 dalam aksi genosidanya membom bangunan tempat tinggal dan kamp pengungsian di Gaza dan membunuh 41 warga Palestina.

Lebih banyak bangunan diledakkan militer Israel pada hari Minggu saat mereka mengusir  ratusan ribu warga Palestina untuk merebut Kota Gaza meskipun ada kritik internasional dan penentangan dari keluarga tawanan yang ditawan di daerah kantong tersebut .

Sebuah sumber di rumah sakit di Jalur Gaza juga membenarkan tewasnya 41 warga Palestina sejak fajar pada hari Minggu, termasuk 27 orang di Kota Gaza.

Sekumpulan rumah dibom pada Minggu dini hari kemarin oleh pesawat tempur Israel di lingkungan Sabra, tempat tank-tank Israel mulai maju pada akhir Agustus sebagai bagian dari rencana untuk menghancurkan dan merebut daerah tersebut.

Rekaman yang beredar daring menunjukkan para korban dibawa pergi dengan sebuah kendaraan kecil yang dikelilingi orang-orang.  Sebuah video juga menunjukkan seorang ibu menangis karena kehilangan semua anaknya dalam serangan Israel di lingkungan Sabra, yang terletak di selatan Kota Gaza.

Setidaknya 17 orang telah diselamatkan setelah terjadinya serangan, dan proses penyelamatan masih berlangsung. Orang-orang dan responden darurat menggali dengan tangan mereka dan anggota keluarga di tempat kejadian. Mereka khawatir sebanyak 50 orang terjebak di bawah reruntuhan.

Keluarga Palestina tersebut segera meminta bantuan untuk membebaskan korban lainnya yang masih terjebak. Anggota keluarga di lokasi kejadian mengatakan mereka masih mendengar suara-suara permintaan tolong dari bawah reruntuhan.

"Saya memohon kepada seluruh dunia: Tolong bantu kami," teriak salah satu anggota keluarga. "Kerabat kami terkubur hidup-hidup. Kami terus mendengar jeritan mereka dari bawah reruntuhan, tetapi kami tidak dapat menjangkau mereka," katanya kemudian.

Ia mengatakan pesawat tak berawak Israel menembaki petugas penyelamat yang bekerja di reruntuhan. "Setiap kali kami mencoba menjangkau mereka, pesawat tanpa awak Israel menembaki kami. Setiap lima orang yang mencoba, empat orang tewas, dan hanya satu yang selamat," katanya.

Tujuh warga Palestina, termasuk empat anak-anak juga meninggal dunia oleh serangan udara Israel lainnya di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.

Serangan tersebut dilaporkan terjadi di dekat sebuah klinik yang dioperasikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Al Jazeera melansir,  banyak warga Palestina menolak keluar dari tempat mereka berlindung karena tidak ada lagi tempat yang aman akibat serangan pesawat tak berawak dan robot peledak yang dikendalikan dari jarak jauh yang ditanam di dalam kamp-kamp pengungsian dan jalan-jalan.

Disebutkan sampai saat ini, pergerakan masyarakat sangat terbatas akibat penggunaan bahan peledak ini. Udara masih dipenuhi asap tebal.

Militer Israel mengaku telah mengusir dari 450.000 warga Palestina dari Kota Gaza sejak awal September. Namun Hamas memperkirakan jumlahnya di bawah 300.000 orang, dan mengatakan sekitar 900.000 orang masih bertahan.

Paus Leo berbicara menentang pemindahan paksa warga sipil di Gaza pada hari Minggu, dengan mengatakan, “Bersama para pendeta gereja-gereja di Tanah Suci, saya tegaskan bahwa tidak ada masa depan yang didasarkan pada kekerasan, pengasingan paksa, dan balas dendam.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan pada Sabtu sore bahwa setidaknya 65.283 orang telah tewas dan 166.575 lainnya terluka oleh tentara Israel sejak dimulainya perang pada Oktober 2023.

Dikatakan sedikitnya empat kematian lagi akibat kelaparan dan paceklik yang disebabkan Israel tercatat selama satu hari terakhir, sehingga jumlah total korban tewas menjadi 440 orang, termasuk 147 anak-anak.

Israel Membunuh Warga AS 

Bukan hanya membunuh warga Gaza, Israel dengan enaknya juga telah membunuh warga Lebanon berkebangsaan Amerika Serikat.

Sebuah mobil dan sepeda motor di kota padat penduduk Bint Jbeil, selatan Sungai Litani, Lebanon dibom Israel pada hari Minggu kemarin yang menyebabkan lima orang meninggal dunia termasuk tiga anak-anak dan ayah mereka.

Situs berita pro-Hezbollah melaporkan bahwa keluarga yang menjadi sasaran penggerebekan tersebut adalah keluarga Shadi Sobhi Marwa, yang meninggal dunia bersama anak-anaknya, Celine, Hadi, dan Aseel.

Dalam aksi pembunuhannya itu, Israel menggunakan pesawat tak berawak. Ibu dari anak-anak itu terluka parah, begitu pula pengemudi sepeda motor, menurut pusat operasi di Kementerian Kesehatan Lebanon. 

Presiden negara itu, Joseph Aun yang berada di New York untuk berpartisipasi dalam Majelis Umum PBB, mengutuk pembunuhan tersebut.

"Sementara kita berada di New York untuk membahas isu-isu perdamaian dan hak asasi manusia, di sini Israel terus menerus melanggar resolusi-resolusi internasional, terutama Perjanjian Penghentian Permusuhan, dengan melakukan pembantaian baru di Bint Jbeil, yang merenggut nyawa lima martir, termasuk tiga anak-anak," ujarnya. 

Aoun menyerukan "komunitas internasional, yang para pemimpinnya hadir di gedung-gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk mengerahkan segala upaya guna menghentikan pelanggaran resolusi internasional, terutama negara-negara yang mensponsori Deklarasi 27 November 2024.

Juga untuk menekan Israel agar menarik diri dari wilayah Lebanon dan mematuhi deklarasi tersebut. "Tidak ada perdamaian yang lebih tinggi daripada darah anak-anak kita," tegasnya. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Rajaampat just now

Welcome to TIMES Rajaampat

TIMES Rajaampat is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.