https://rajaampat.times.co.id/
Berita

Reuni Alumni Undar Jombang, Spirit Trisula untuk Kembali ke Akar Menuju Kejayaan

Minggu, 01 Juni 2025 - 20:56
Reuni Alumni Undar Jombang, Spirit Trisula untuk Kembali ke Akar Menuju Kejayaan Suasana reuni Undar Jombang 2025 di halaman Kampus setempat. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES RAJAAMPAT, JOMBANG – Reuni bukan hanya ajang nostalgia, tetapi momentum refleksi mendalam bagi Syamsunar, aktivis kawakan era 1990-an dari Universitas Darul Ulum Jombang (Undar Jombang).

Dalam gelaran Alumni Tilik Kampus dan Reuni Akbar 2025 pada Sabtu (31/5/2025), Syamsunar mengajak ratusan alumni untuk kembali menyalakan semangat perjuangan lama yang berakar pada intelektualitas, spiritualitas, dan idealisme kampus.

Mengawali testimoninya, Syamsunar menyingkap kisah perjuangan sejak menjadi santri Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) hingga terjun menjadi aktivis kampus yang disegani.

“Kampus Undar itu rumah kami. Kami lebih banyak hidup di kampus daripada di kos. Bahkan saya pernah aksi tiga hari tiga malam di bawah tiang bendera kampus,” ungkapnya.

Gerakan mahasiswa Undar, tutur Syamsunar, mulai bangkit pada awal 1990-an seiring maraknya Aksi Trituma (Tiga Tuntutan Mahasiswa).

Saat itu, mahasiswa Undar tampil sebagai kekuatan besar, tak hanya di Jombang, tapi juga menjadi poros penting gerakan mahasiswa di Jawa Timur hingga pentas nasional.

“Kami tak punya fasilitas mewah, tapi semangat kami tak tertandingi. Bahkan kalau ke Jakarta, massa dari Undar selalu paling banyak. Kampus negeri pun tak sanggup menandingi,” katanya, disambut riuh tepuk tangan alumni.

Salah satu momen tak terlupakan adalah saat Undar menggelar seminar nasional yang menghadirkan tokoh hukum nasional Adnan Buyung Nasution.

Aksi ini memicu respons aparat, hingga Rektor Undar saat itu, Lukman Hakim Musta’in, harus diperiksa polisi. Namun Syamsunar menilai, justru keberanian dan sikap demokratis sang rektor lah yang membuat gerakan mahasiswa Undar tumbuh subur.

"Tanpa dukungan beliau, Undar tidak akan pernah sebesar itu," ujar Syamsunar dengan penuh penghormatan.

Spiritualitas, Akar Gerakan yang Dilupakan

Bagi Syamsunar, kekuatan utama gerakan mahasiswa Undar bukan hanya semangat aksi, tetapi juga spiritualitas yang kuat. Ia menuturkan, betapa pentingnya peran para kiai dan pondok pesantren sebagai penyangga moral perjuangan.

Ia mengenang, pernah tiga kali meminta izin keluar dari pondok kepada KH Rifai Romly, namun selalu ditolak dengan jawaban yang menggetarkan: “Kalau kamu tidak bisa mengaji, tidak bisa ikut apa-apa, tidur saja di pondok. Tidak apa-apa.”

“Dari situ saya sadar, bahwa pondok bukan sekadar tempat belajar. Di situlah pusat energi spiritual. Setiap subuh, istighasah digelar untuk mendoakan kami. Doa kiai itu luar biasa kekuatannya,” ucapnya dengan suara bergetar.

Trisula: Kembali ke Akar, Menuju Kejayaan

Syamsunar pun mengajak seluruh alumni untuk menghidupkan kembali semangat Trisula, konsep warisan Kiai Musta’in Romly yang terdiri dari pondok pesantren, tarekat, dan kampus. Ia menyebut trisula sebagai fondasi kejayaan Undar di masa lalu yang harus dikokohkan kembali.

“Cita-cita beliau adalah berotak London, berhati Masjidil Haram. Konsep ini harus kembali menjadi kompas kita untuk Undar bangkit,” serunya disambut pekik semangat para peserta reuni.

Selain Syamsunar, turut hadir dalam acara tersebut dua tokoh alumni lainnya: KH Akhmad Jazuli, alumni era 1980-an yang kini menjabat Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim, serta KH Ubaidillah Haris, Syuriah PWNU Jawa Barat.

KH Ubaidillah bahkan menyebut Undar sebagai kampus yang memiliki "kelamin NU" mencerminkan identitas kuat berbasis nilai-nilai Nahdlatul Ulama, yang tidak hanya tumbuh di Jawa Timur tetapi menasional. Ia pun mengaku, dirinya dibentuk secara intelektual dan spiritual oleh Syamsunar semasa menjadi aktivis kampus.

Semangat dan kenangan itu seakan menghidupkan kembali bara yang lama tertidur. Ratusan alumni memenuhi halaman kampus Undar dengan gelombang haru dan semangat. 

Aplaus panjang terus mengiringi setiap kisah perjuangan yang dilantunkan, sebuah pertanda, bahwa Undar belum mati. Ia hanya sedang menunggu waktu untuk bangkit lebih tinggi. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Rajaampat just now

Welcome to TIMES Rajaampat

TIMES Rajaampat is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.