TIMES RAJAAMPAT, JAKARTA – Visinema Pictures baru saja merilis film horor terbarunya, Wanita Ahli Neraka, yang tidak hanya menawarkan kisah menyeramkan tetapi juga memberikan gambaran reflektif tentang kekuasaan, ambisi, dan moralitas dalam konteks Pilkada. Dengan setting yang mencekam dan penuh ketegangan, film ini mengangkat kisah seorang pria ambisius yang berjuang untuk meraih kursi kepemimpinan dengan cara-cara yang penuh kegelapan.
Ambisi Wahab dalam Meraih Kekuasaan
Di film ini, Oka Antara memerankan Wahab, seorang pemilik peternakan yang dikenal di lingkungan sekitarnya, namun memiliki ambisi besar untuk menjadi kepala daerah. Wahab digambarkan sebagai sosok yang memiliki kharisma, disukai banyak orang, namun di balik wajah ramah dan pidato-pidatonya, terdapat sisi gelap yang hanya diketahui oleh orang terdekatnya, termasuk istrinya, Farah (Febby Rastanty).
Sebagai calon pemimpin, Wahab tidak segan-segan menggunakan segala cara untuk memenangkan Pilkada yang semakin memanas. Dari pendekatan yang tampaknya mulus, Wahab mulai melangkah ke jalan yang tak terduga, dengan menempatkan segala sesuatunya dalam risiko besar, bahkan termasuk hubungan keluarganya.
Di Balik Hubungan Wahab dan Farah: Antara Cinta dan Ambisi
Film ini bukan hanya sekadar horor yang menyeramkan, tetapi juga mengangkat tema tentang hubungan suami istri, kepercayaan, dan pengorbanan. Farah, yang tampaknya hidup tenang dalam rumah tangga dengan Wahab, mulai merasakan adanya rahasia kelam yang membayangi kehidupan mereka. "Apakah Wahab benar-benar mencintai istrinya, ataukah Farah hanyalah bagian dari rencananya?" ungkap Oka Antara dalam wawancara mengenai karakter Wahab.
Pertanyaan Besar: Jalan Pintas atau Integritas?
Wanita Ahli Neraka memberikan refleksi yang tajam mengenai moralitas seorang calon pemimpin. Apakah seorang pemimpin seperti Wahab harus mempertahankan integritasnya meski tergoda untuk mengambil jalan pintas yang berbahaya? Atau apakah ambisi untuk menang akan mengalahkan nilai-nilai moral yang seharusnya dijunjung tinggi? Film ini tidak hanya sekadar menceritakan sebuah fiksi horor, tetapi juga memberikan gambaran tentang betapa rapuhnya batas antara kekuasaan dan moralitas.
Kengerian yang ada di dalam film ini tidak hanya menciptakan ketegangan visual, tetapi juga menggambarkan dampak dari pilihan-pilihan yang diambil Wahab, yang bukan hanya mempengaruhi dirinya, tetapi juga istrinya, Farah, yang harus menghadapi kengerian yang semakin mendalam dalam kehidupannya.
Akan Mencapakah Wahab Tujuan Ambisinya?
Pertanyaan besar yang menghantui penonton sepanjang film ini adalah apakah Wahab akan berhasil meraih ambisinya, atau justru harus menghadapi kehancuran yang tak terduga akibat pilihannya. Dengan segala taktik licik yang dia jalankan dan kengerian yang ia sebarkan di dalam rumah tangganya, apakah akhirnya Wahab berhasil duduk di kursi kepemimpinan yang ia impikan?
Wanita Ahli Neraka akan mengajak penonton untuk mengikuti perjalanan gelap Wahab dalam mencapai tujuannya, dengan penuh ketegangan dan kengerian yang tak terduga. Apakah ambisi akan mengantarkannya menuju kemenangan atau malah kehancuran? Temukan jawabannya di bioskop mulai 14 November 2024. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wanita Ahli Neraka, Kengerian Ambisi Gelap dalam Pilkada
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Imadudin Muhammad |