TIMES RAJAAMPAT, MAKKAH – Di tengah gemerlapnya ibadah haji, seorang pria bernama Maula Zuama menjalani hari-harinya sebagai petugas transportasi di Madinah dengan hati penuh pengabdian. Setiap hari, ia menyambut kedatangan bus-bus yang membawa jemaah haji Indonesia dari berbagai belahan Indonesia. Pagi-pagi buta, sebelum mentari menampakkan sinarnya, Maula sudah siap di depan Hotel Arjwan Al Saadah, tempat ia bertugas.

Senyumnya hangat menyambut setiap wajah yang turun dari bus, siap membantu mereka menurunkan koper, kursi roda, dan melangkah menuju pemondokan mereka. Bagi Maula, kebahagiaan sejati adalah ketika ia dapat memberikan bantuan kepada jemaah yang renta atau memiliki keterbatasan fisik. Setiap langkahnya penuh dengan kehati-hatian, menyadari betapa berharganya setiap bantuan yang ia berikan bagi mereka yang datang dari jauh.

Namun, tidak semua cerita harian Maula berjalan mulus. Ada hari-hari di mana ia merasa terharu dan sedih. Seperti ketika ia menemukan seorang jemaah lansia yang tersesat di sekitar Masjid Nabawi, tidak tahu arah pulang ke hotelnya. Atau saat ia harus menghadapi kebingungan jemaah yang kehilangan sandalnya di tengah perjalanan. Meski demikian, Maula tidak pernah mengeluh. Baginya, setiap tantangan adalah ujian kesabaran dan ketulusan dalam melayani tamu Allah.

Tidak ada rutinitas yang sama setiap hari bagi Maula. Setiap hari membawa cerita baru, penuh dengan emosi dan pengalaman berharga. Ada hari di mana ia merasa bahagia melihat senyuman jemaah yang bersyukur, bahkan ada yang begitu berterima kasih sehingga mencium tangan Maula sebagai ungkapan terima kasih yang tulus. "Kami ditugasi negara untuk melayani Ibu Bapak semua. Kami hanya meminta satu hal, doakan kami sehat sampai selesai menjalankan tugas ini," ucap Maula dengan rendah hati.

Pengalaman Maula sebagai petugas haji adalah perjalanan emosional yang tak akan pernah ia lupakan. Di balik kelelahan dan tantangan, Maula menemukan arti sejati dari pelayanan kepada sesama. Kisahnya bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga tentang bagaimana setiap tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain. Bagi pembaca, kisah Maula Zuama adalah cerminan dari dedikasi yang menginspirasi, bahwa setiap tindakan baik, sekecil apapun, dapat membawa kebaikan yang besar di tengah kesibukan ibadah di Tanah Suci. (*)